Kuswanto (40) tenaga kerja asal desa Munggu kecamatan Bungkal Ponorogo harus pulang dalam peti mati setelah lebih dari 15 tahun kerja di Malaysia. Korban meninggal setelah tertimpa buah pohon sawit di Johor, Malaysia, tempatnya bekerja. Jenazah korban yang tiba di rumah duka, kemarin petang (28/4) disambut dengan isak tangis keluarga dan para kerabatnya. Pasalnya, korban bekerja di tempat lagu Isabella itu berasal menjadi tumpuan perekonomian keluarga. Bahkan, selama 15 tahun bekerja tidak pernah sekalipun mendapat masalah ataupun keluhan. Jeremi, istri dan Johan, anak semata wayangnya sempat pingsan beberapa kali setelah jenazah
korban diturunkan dari mobil ambulan rumah sakit.
Kamaludin, salah satu keluarga mengatakan, pihak keluarga mendapat kabar kelam itu pada 23 April yang lalu dari seorang teman yang bekerja ditempat yang sama. Waktu itu dikabarkan, jiak korban mengalami kecelakaan kerja, tertimpa buah sawit, pada 19 April.
“Setelah sempat Mendapat perawatan di rumah sakit, akhirnya dikabarkan meninggal dunia,” terangnya.
Bapak satu anak itu juag mengatakan, jika pihak keluarga sangat terpukul akibat peristiwa itu. Pasalnya, korban merupakan satu-satunya tumpuan ekonomi keluarga. Sehingga, pihak keluarga berharap, agar semua hak-hak korban dipenuhi. Seperti gaji selama bekerja dan asuransi.
“Setelah disholatkan segera disemayamkan dipemakaman umum desa ini,” terangnya.
Lebih lanjut, Kamaludin mengatakan, korban terakhir pulang satu tahun yang lalu. Saat itu, korban mengatakan akan memperpanjang bekerja di Malaysia. Dan setelah bekerja diMalaysia sekitar dua tahun, korban menyatakan ingin bekerja di Ponorogo dengan modal hasil bekerja selama diluar negeri.
“Tapi takdir berkata lain, pihak keluarga menerima kenyataan ini,” pungkasnya.
















