AMEN – Masih ingat penemuan komplek pemakaman kuno peninggalan zaman Belanda beberapa waktu lalu. Konon ceritanya, diantara kuburan ratusan bahkan ribuan makam tersebut tidak semuanya asli kuburan. Tapi sebagian merupakan tempat penyimpanan harta karun peninggalan Belanda.
Indikasinya, batu nisan bernomor yang terdapat di areal pemakaman kuno tersebut mengandung emas, meskipun kadarnya rendah. “Batu nisan yang bernomor tersebut, memang diduga berasal dari tambang emas zaman belanda dan mengandung kadar emas. Tapi setelah digelundung (diolah.red), kadar emasnya sangat rendah dan tidak cukup mengembalikan modal pengolahannya,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Lebong, M. Gunadi Mursalin, S.Sos.
Kandungan emas yang terdapat di batu nisan itulah kemudian memunculkan spekulasi baru bahwa diantara makam-makam kuno tersebut, terdapat tempat penyimpanan harta karun atau emas murni dari hasil penambangan emas Lebong yang dulu lokasinya memang di sekitar makam-makam kuno itu.
Gunadi Mursalin yang juga Ketua Komisi II DPRD Lebong menceritakan, beberapa tahun lalu pernah ada salah satu warga di Desa Air Putih Kecamatan Pinang Belapis yang mengaku pernah melihat 6 Orang Tidak Dikenal (OTD) dengan menggunakan kendaraan hartop mendatangi lokasi kuburan.
“Waktu itu hari sudah menjelang magrib, sekitar pukul 18.45 WIB, 6 OTD tersebut turun dari kendaraan hartop dengan menggunakan seragam jaket warna biru, sama dengan warna mobil hartop yang digunakan. Kebetulan kendaraan tersebut diparkir tidak jauh dari halaman rumah warga ini (yang melihat.red). Mereka langsung berjalan menuju lokasi makam tersebut dan kembali lagi setelah lebih kurang 2 jam,” terang Gunadi.
Sekitar pukul 21.00 WIB, lanjut Gunadi, 6 orang tersebut sudah kembali lagi menuju mobil. Dua orang diantaranya terlihat menggotong sejenis kotak atau peti yang cukup besar dan langsung memasukannya ke dalam mobil hartop tersebut. Baru setelah itu 6 OTD tersebut berputar kembali menuju Pasar Muara Aman.
“Memang tidak terlalu jelas seperti apa model petinya serta ukurannya. Selain itu warga yang tinggal di rumah tersebut melihat dari celah jendela. Apakah itu peti harta atau lain sebagainya, sampai sekarang tidak diketahui. Karena yang melihat juga tidak sempat maupun berani keluar. Hanya melihat dari balik celah jendela rumahnya,” lanjut Gunadi.
Keesokan harinya, sambung Gunadi, warga tersebut kaget saat melintasi areal kuburan menuju kebunnya. Salah satu makam yang memang berbeda dengan makam lainnya sudah dalam keadaan habis dibongkar. Karena gundukan makam yang keseluruhannya di semen cor, sudah dalam keadaan terbalik. Sehingga sangat jelas terlihat kalau baru saja dibongkar orang.
“Dia kaget, karena sore hari sebelumnya kuburan tersebut masih dalam keadaan baik-baik saja. Dia tahu persis, sebab setiap hari melintas di sana. Untuk menuju kebunnya yang tidak jauh dari komplek kuburan tersebut. Dugaan kuat 6 OTD yang dilihat warga tersebutlah yang melakukan pembongkaran makam,” sambung Gunadi.
Mendapati kejadian tersebut, cerita Gunadi lebih jauh, warga tersebut memang tidak menceritakan temuannya kepada siapapun. Karena memang waktu itu, kondisi penduduk di wilayah Desa Air Putih terbilang sepi. Tetapi warga itu sempat menceritakan kejadian tersebut, kepada salah satu keluarganya yang ada di Kecamatan Lebong Utara.
Yang jelas, tambah Gunadi, sejauh ini belum ada masyarakat di Kabupaten Lebong yang mengklaim pernah menemukan atau mendapatkan peti harta karun berisi emas peninggalan zaman Belanda diareal komplek kuburan tersebut. (dtk)